BrankasPengetahuan. Siapa yang Tidak mengenal teh. Minuman yang menjadi kesukaan kebanyakan orang. Teh memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita, namun terdapat bahaya yang tidak baik bagi kesehatan kita apabila meminumnya pada saat yang tidak tepat bagi yang meminum. Mungkin sebagian orang memang tidak mengetahuinya, namun itu adalah fakta yang tidak bisa di pungkiri. Berikut beberapa bahaya yang di timbulkan bagi kesehatan saat meminumnya:

1.Minum teh setelah makan.


 Minum teh setelah makan dapat menyebabkan zat besi yang ada dalam kandungan makanan tidak dapat diserap oleh usus. Akibatnya orang yang selalu minum teh setelah makan akan kekurangan zat besi. Zat besi dalam makanan berguna untuk membentuk sel darah merah atau eritrosit. Kekurangan zat besi menyebabkan penyakit "anemia defisiensi besi".
Mengapa demikian? Karena teh mengandung zat berupa tannin dan catechin. Zat-zat ini akan mengikat zat besi yang ada dalam makanan. Karena zat besi (Fe) bersenyawa dengan tannin dan catechin, usus tidak mampu menyerap zat besi tersebut.
2. Minum teh panas dan dingin (es teh)
Dalam kondisi cuaca dingin, atau setelah sarapan pagi, teh yang dituangkan dalam keadaan panas memang sangat nikmat. Tapi ternyata teh dengan suhu di atas 70 derajat celcius beresiko menyebabkan kanker tenggorokan delapan kali lipat lebih besar bila dibandingkan meminumnya dalam keadaan hangat (di bawah 65 derajat celcius). 
Sebaiknya tunggulah beberapa menit agar teh menjadi hangat sebelum di minum.
Lain lagi bila dalam kondisi haus dan cuaca sedang panas, meminum segelas es teh manis terasa menyegarkan. Namum, di balik kesegarannya, es teh (manis) menyimpan potensi merugikan bagi kesehatan. Es teh mengandung konsentrasi tinggi oksalat, salah satu bahan kimia yang dapat menyebabkan ginjal. Batu ginjal terbentuk dari mineral dan garam, biasanya keluar bersama dengan urin. Tapi dalam kondisi tertentu dapat mengendap dan membatu dalam kandung kemih.
Bagi penggemar es teh (manis), perbanyak mengkonsumsi makanan yang tinggi kalsium, karena dapat mereduksi timbunan oksalat, dan jangan lupa memperbanyak minum air putih.
3. Minuman teh untuk bayi.
 Jangan sekali-kali memberikan minuman teh untuk bayi, baik teh manis maupun teh pahit, terutama bayi yang berumur di bawah 6 bulan. Kandungan teh berupa kafein dan tannin berbahaya bagi bayi di usia tersebut, karena fungsi organ bayi belum sempurna.
Kafein dapat mempengaruhi sistem syaraf otak bayi, membuat bayi gelisah dan sulit tidur, padahal tidur merupakan fase perkembangan yang penitng bagi pertumbuhan bayi. Kafein juga mampu merangsang pernafasan, sehingga mengganggu kinerja jantung sikecil. Selain itu, kadar kafein pada bayi mengendap lebih lama dibandingkan pada orang dewasa, karena bayi masih susah memetabolisme zat kafein yang masuk ke tubuhnya.
Tannin yang mengikat mineral besi dalam makanan, membentuk asam tannat. Tannat akan keluar bersama feses, sehingga mineral besi keluar dari tubuh dengan sia-sia. Hal tersebut dapat menyebabkan anemia pada bayi. Asam tannat dalam teh juga dapat mempengaruhi penyerapan vitamin B dalam tubuh, sehingga bayi mengalami defisiensi vitamin.
4. Minuman teh untuk penderita batu ginjal
Bagi penderita batu ginjal dan orang yang memiliki kecenderungan pembentukan batu ginjal, minum teh sangat tidak dianjurkan. Kandungan oksalat (oxalate) selain memicu pembentukan batu ginjal, juga dapat menyebabkan kerusakan pada kandung kemih. Untuk mengurangi resiko ginjal, gantilah air teh dengan air putih sebagai minuman sehar-hari.

5. Wanita Hamil.  

Wanita yang sedang hamil membutuhkan berbagi macam gizi untuk menyuplai kebutuhan metabolisme tubuhnya dan juga janin dalam kandungannya. Kalau terlalu banyak minum teh, maka zat tanin atau samak dalam teh dapat bersenyawa dengan zat besi dalam makanan yang dikonsumsinya menjadi semacam kompon yang tidak diserap oleh tubuh. Ini selain dapat mengakibatkan anemia dan kekurangan zat besi pada wanita hamil, juga dapat mengakibatkan janin dalam kandungan menjadi kekurangan zat besi bawaan. Sehingga setelah lahir, bayi juga akan menderita anemia dan kekurangan zat besi.  

6. Wanita Yang Sedang Menyusui 


Wanita yang sedang menyusui sebaiknya tidak minum teh kental. Hal ini karena salah satu dari racun dalam teh (kafein) bisa mempengaruhi pengeluaran air susu, sehingga ASI menjadi berkurang, selain itu kafein juga bisa masuk kedalam tubuh bayi melalui air susu yang dapat mengakibatkan usus bayi menjadi kejang, sehingga bayi akan menangis tak henti-hentinya.  

7. Orang Yang Sedang Demam.  


Untuk orang yang sedang menderita demam, minum teh bukannya dapat menurunkan suhu badannya tetapi justru akan meningkatkan suhu panas tubuhnya. Hal ini dikarenakan theophyline yang terkandung dalam teh dapat meninggikan suhu badan, bahkan membuat fungsi obat penurun suhu badan menjadi hilang atau berkurang.  

8. Orang Yang Lemah Saraf & Mengalami Insomnia


Para penderita penyakit ini sebaiknya tidak minum teh karena hanya akan semakin memperparah penyakitnya. Hal ini disebabkan kandungan kafein dalam teh dapat mengakibatkan bergairahnya sistem saraf dan menaikkan metabolisme dasar, sehingga akan membuat semakin sulit tidur dan merasa gelisah.  

9. Orang Yang Kurang Darah. 


Zat besi dalam makanan memasuki saluran pencernaan dalam bentuk feroshidrosida koloid. Zat besi dalam bentuk koloid ini tidak dapat diserap tubuh secara langsung. Ia harus melalui peran getah lambung barulah dapat diserap melalui tubuh. Asam tanat dalam teh sangat mudah bersenyawa dengan zat besi dan membentuk asam tanat feros larut yang merintangi penyerapan zat besi. Bila tubuh orang yang kurang darah kekurangan zat besi, hemoglobin sintetis dalam tubuh bisa berkurang,dan penyakitnya bisa bertambah parah.

10. Orang Yang Mengalami Sembelit 


Mereka pantang minum teh kental karena asam tanat dalam teh mempunyai peran astringen, yaitu melemahkan penggeliangan saluran usus. Bila mereka nekat minum teh kental maka penyakitnya akan semakin bertambah parah.  

11. Anak-Anak 


Minum teh tidak terlalu baik untuk anak, hal ini dikarenakan setelah minum teh anak-anak akan mudah terangsang semangatnya, nafsu makannya menurun, selaput lendir saluran pencernaan menyusut sehingga mempengaruhi pencernaan makanan dan penyerapannya. Asam tanat dalam teh juga dapat mempengaruhi penyerapan vitamin B dan zat besi dalam makanan sehingga mengakibatkan menurunnya hemoglobin dan menuyustnya volume eritrosit, yang akan berakibat mudah terserang anemia atau kurang darah.  

12. Orang Yang Mempunyai Tekanan Darah Tinggi & Mengidap Jantung.



 Orang yang mempunyai tekanan darah tinggi dan mengidap jantung teh memang dapat membantu melindungi jantung tapi bagi yang telah terlanjur menderita penyakit jantung mereka harus menghindari minum teh kental, karena kadar kafein dalam teh bisa merangsang orang dan menaikkan tekanan darahnya. Bila mereka tetap minum teh maka jantungnya akan berdetak cepat, merasa sangat gelisah bahkan mengalami arrhythmia atau tidak adanya irama jantung. 

13. Orang Yang Mempunyai Mag 


Orang tak boleh minum teh jika menderita mag kronis. Alih-alih sembuh justru dapat memicu sakit karena teh dapat “menggerus” dinding usus. Teh boleh diminum jika larutannya tidak pekat.